Baja Ringan – Ramah Lingkungan?

Baja Ringan – Kelebihan dan Kekurangan

Atap Baja Ringan

Pembalakan Liar

 

Benarkah baja ringan lebih ramah lingkungan? Tidak bisa dipungkiri, isu yang cukup mengkhawatirkan belakangan ini adalah mengenai hilangnya sebagian besar paru-paru dunia diakibatkan oleh perambahan hutan dalam skala masif. Tujuan perambahan ini ada bermacam-macam, mulai dari pembukaan lahan untuk perkebunan, sampai penebangan liar untuk mendapatkan kayu sebagai material bangunan. Tingginya permintaan kayu berkualitas sebagai komponen material bangunan mau tidak mau juga turut berperan dalam maraknya penebangan hutan liar. Proses yang sama sekali tidak ramah lingkungan demi menekan ongkos produksi. Masalah yang timbul berikutnya adalah hutan gundul, banjir, dan hilangnya area hijau untuk bumi kita ini.

Berbagai solusi kemudian mulai dipikirkan oleh para ahli untuk mencari alternative bahan baku pengganti peran kayu. Baja Ringan muncul sebagai salah satu solusi cemerlang pengganti kayu dalam pembuatan atap rumah dan kanopi.

Dengan berbagai keunggulan yang dapat dilihat di sini, baja ringan kemudian sedikit demi sedikit mulai menggeser peran kayu dalam konstruksi rumah, terutama untuk atap rumah. Banyak orang mulai beralih dari penggunaan kayu yang ternyata memliki beragam kekurangan yang di kemudian hari dapat diatasi dengan penggunaan baja ringan. Masalah rayap contohnya.

Jadi kesimpulan sementaranya, baja ringan memberikan sedikit andil untuk mengurangi konsumsi kayu, dengan demikian, mengurangi pula potensi pengambilan kayu di alam secara tidak ramah lingkungan. Tentunya, penggunaan baja ringan secara bijaksana, tidak eksploitasi secara berlebihan juga diperlukan agar kelestarian bumi tetap terjaga. Jangan sampai solusi yang didapatkan menimbulkan masalah baru di kemudian hari.